Lampung – Dua desa di Kecamatan Rajabasa, yaitu Desa Canti dan Desa Rajabasa, resmi merampungkan review dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) 2024 pada 29–30 September 2025.
Kegiatan lokakarya ini melibatkan lebih dari 60 peserta, termasuk perempuan dan penyandang disabilitas. Tujuannya, memperbarui isi dokumen agar sesuai kondisi terbaru dan memperkuat kesiapsiagaan masyarakat.
Desa Canti: Dari Simulasi Tsunami hingga Ketahanan Pangan
Dokumen RPB Desa Canti kini lebih detail: jumlah bab bertambah dari 6 menjadi 8, dilengkapi peta, analisis risiko, hingga strategi tindak lanjut.
Beberapa poin penting hasil review:
- Kesiapsiagaan: simulasi tsunami, pelatihan mendirikan tenda, hingga pelatihan UMKM tetap diusulkan untuk penguatan.
- Infrastruktur: peremajaan plang evakuasi, perbaikan jalan evakuasi, pembangunan sekretariat, dan pengadaan genset.
- Ekonomi produktif: usulan baru seperti mesin perontok jagung, pelatihan olahan hasil jagung, budidaya ikan air tawar, hingga pembuatan pakan ternak.
- Kesehatan & darurat: tambahan ambulans desa, tower sirine tsunami, dan sarana P3K.

Desa Rajabasa: Evaluasi, Perbaikan, dan Usulan Baru
Hasil review RPB Rajabasa menyoroti tiga hal utama:
- Kegiatan selesai di 2024: pelatihan tenda, budidaya ternak kambing untuk kelompok rentan, hingga pengadaan tanda jalur evakuasi.
- Kegiatan berulang di 2025: simulasi tsunami, pelatihan PPGD, perbaikan jalan evakuasi, hingga pengadaan genset.
- Kegiatan baru: pelatihan pengolahan ikan, pengadaan mesin sedot air, insinerator, peremajaan pipa, dan mesin perontok jagung.
Dari Fokus Bencana ke Pendekatan Holistik
RPB 2025 tidak lagi sekadar dokumen formal, melainkan pedoman komprehensif untuk membangun desa tangguh bencana. Selain kesiapsiagaan, kini mencakup ekonomi, kesehatan, air bersih, hingga peringatan dini.
Dengan penyempurnaan ini, Desa Canti dan Rajabasa diharapkan siap menghadapi potensi bencana sekaligus meningkatkan kualitas hidup warganya.