Program Strengthening Partnerships for Community Resilience in Indonesia and Timor-Leste II (SPRINT II) atau dikenal dengan Mitra Tangguh akan dilaksanakan selama 20 bulan mulai Juni 2025- Januari 2027. Program yang didukung oleh Asian Disaster Preparedness Centre (ADPC) ini dianggap sebagai program yang berhasil dan perlu dilanjutkan. Keberhasilan Program SPRINT ini tidak lepas dari partisipasi lembaga dan masyarakat di bawah dukungan pemerintah daerah, OPD dan berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, serta pemerintah desa terutama Desa Canti dan Rajabasa.
Pada sosialisasi Program SPRINT II 18 Juni 2022, Bupati Lampung Selatan dalam sambutan yang dibacakan oleh Andi Nurizal, SE, MM menyatakan bahwa penguatan kapasitas masyarakat dalam pengurangan risiko bencana menjadi hal yang sangat penting untuk mewujudkan masyarakat yang tangguh. “SPRINT berinisiatif meningkatkan penguatan berbasis komunitas, melalui pendekatan Community Based Disaster Risk Management (CBDRM) program ini menempatkan masyarakat sebagai aktor utama dalam pengurangan risiko bencana” ungkap Andi. Ia mewakili Bupati Lampung Selatan berharap SPRINT Fase II memperluas capaian yang sudah diraih.
Dalam sosialisasi tersebut, Manager Program SPRINT, Nanang Priyana juga memaparkan rencana kegiatan dalam Program SPRINT II. Fokus program fase II ini akan mencakup pemasaran, sertifikasi dan ide jenis usaha yang baru untuk kegiatan pengembangan mata pencaharian. Selain itu untuk aspek inklusi sosial kedepan adalah memfasilitasi kelompok penyandang disabilitas, OPDIS dan Perempuan Kepala keluarga karena kedua kelompok ini adalah kelompok yang rentan dari sisi mitigasi bencana dan sosial ekonomi. Aspek yang juga akan dilakukan dalam program ke depan adalah WASH (Water Sanitation And Hygiene).
Sosialisasi program yang berlangsung di Aula Krakatau Kantor Bupati Lampung Selatan tersebut berjalan produktif dan dihadiri 21 peserta dari pemangku kepentingan, perwakilan masyarakat penerima manfaat dan tim Paluma Nusantara.
Sosialisasi Di Desa Canti dan Rajabasa
Sosialsiasi program SPRINT II dilanjutkan di Balai Desa Canti pada 19 Juni 2025 dan Balai Desa Rajabasa pada 20 Juni 2025. Zahari, Kepala Desa Canti, dalam sambutannya menyatakan bahwa pihaknya telah merasakan manfaat dari SPRINT Tahap I. Oleh karena itu Ia berharap ada pendampingan berkelanjutan agar dampak positif kegiatan ini terus berkembang. Sementara itu, dalam sosialisasi tersebut Camat Rajabasa, Firdaus menyampaikan pentingnya para peserta memahami materi yang disampaikan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga masyarakat semakin siap dan tangguh menghadapi berbagai risiko bencana.
Dalam pertemuan di kedua tempat tersebut, beberapa perwakilan kelompok masyarakat binaan yang mengikuti program SPRINT II diberi kesempatan untuk menceritakan kendala yang dihadapi pasca program SPRINT I. Para perwakilan masyarakat tersebut juga menyampaikan harapannya kepada tim Paluma Nusantara selaku pelaksana program SPRINT II. Dengan kegiatan sosialisasi ini peserta diharapkan mampu memahami program SPRINT dan pentingnya menjalin kemitraan multi pihak dalam upaya keberlanjutan mewujudkan ketangguhan Masyarakat. Selain itu, Tim Paluma bersama peserta juga mulai merumuskan rencana kerja tindak lanjut implementasi program SPRINT II sehingga program dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.