
Lampung Selatan – Melalui proyek Strengthening Partnerships for Community Resilience in Indonesia and Timor-Leste (SPRINT), Paluma Nusantara mengadakan “Workshop Hasil Pendataan Dan Pembentukan Organisasi Penyandang Disabilitas” yang dibuka langsung oleh Jamaluddin, mewakili Kepala Dinas Sosial (Kadis) Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan ini, dihadiri oleh Dinas Sosial Lampung Selatan (Lamsel), Dinas Pendidikan Lamsel, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamsel, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta peserta lainnya. Bertempat di Balai Desa Rajabasa, Kamis (23/02).
Dalam sambutannya, Jamaluddin menyampaikan setelah dilakukan pendataan penyandang disabilitas. Dinas sosial siap memberdayakan mengenai kebutuhan fisik baik dari bencana maupun penyandang disabilitas.
“Adapun pemberdayaan kali ini bisa dilakukan, yang pertama menyangkut masalah kebutuhan fisik setelah kita assessment baik dari bencana maupun penyandang disabilitas,” ujarnya.

Jamaluddin menambahkan setelah data masuk ke Dinas Sosial, dapat dilakukan pengadaan bantuan berbentuk kursi roda, seperti yang telah dilaksanakan dalam program sebelumnya.
“Data-data yang sudah masuk dari desa, kemampuan Dinas Sosial ini telah sosialisasikan kesiapan sendiri seperti penyediaan bantuan dalam bentuk kursi roda yang sudah kita laksanakan dari program di Kecamatan Natar kemarin,” jelasnya.
Nanang Priyana selaku project manager proyek Mitra Tangguh mengatakan, setelah dilakukan pendataan dapat diketahui bagaimana kemampuan penyandang disabilitas dalam beraktivitas, serta mendapatkan data bagaimana peran serta penyandang disabilitas dalam perencanaan.
“Jika datanya sudah ada, ada pengetahuan tentang pendataan apakah seseorang itu bisa beraktivitas atau tidak, yang kedua karena memang kita ingin mendapatkan data bagaimana partisipasi penyandang disabilitas dalam perencanaan,” katanya. (adf)